A.
Perhatian
1.
Pengertian
perhatian
Kata perhatian mungkin tidak asing dalam
kehidupan sehari hari, perhatian sangat berhubungan erat dengan kesadaran jiwa
terhadap suatu objek yang direaksi pada suatu waktu. Mengenai perhatian, para
ahli psikolog mendefinisikannya menjadi dua macam, yaitu
:
- Perhatian adalah pemusatan tenaga atau kekuatan jiwa / psikis yang tertuju pada suatu objek
- Perhatian adalah banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai suatu aktivitas yang dilakukan
Selain dua pengertian diatas, perhatian juga
bisa didefinisikan dengan stadium persiapan sebelum kita sampai pada
pengamatan, memperhatikan berarti mengkonsentrasikan diri, mengarahkan
aktivitas psikis pada satu titik sentral
Kemampuan manusia dalam memperhatikan sesuatu
sejatinya adalah terbatas, mungkin sering kali kita ingin memperhatikan dua
atau tiga peristiwa menarik dalam satu waktu, namun kemampuan kita sebagai
manusia yang sangat terbatas selalu memaksa dan memusatkan perhatian kita pada
satu masalah atau satu peristiwa saja.
2.
Macam Macam
Perhatian
Untuk memudahkan persoalan, maka dalam
mengemukakan perhatian ini dapat ditempuhdengan menggolongkan perhatian
tersebut menurut cara tertentu, yaitu sebagai berikut :
a.
Menurut cara kerjanya :
- Perhatian spontan, yaitu perhatian yang tidak sengaja atau tidak sekehendak subyek.
- Perhatian refleksif, yaitu perhatian yang disengaja atau dengan sekehendak subjek.
b.
Menurut intensitasnya :
- Perhatian intensif, yaitu perhatian yang dikuatkan oleh banyaknya rangsangan atau keadaan yang menyertai aktivitas atau pengalaman batin
- Perhatian tidak intensif, yaitu perhatian yang kurang diperkuat oleh rangsangan atau beberapa keadaan yang menyertai aktivitas atau pengalaman batin.
Semakin banyak kesadaran yang menyertai suatu
aktivitas makin intensiflah perhatiannya, dan semakin intensif perhatiannya,
maka akan semakin sukses aktivitasnya.
c.
Menurut luasnya objek :
- Perhatian terpusat, yaitu perhatian yang tertuju pada ruang lingkup objek yang sangat terbatas.
- Perhatian terpencar, yaitu perhatian yang pada suatu saat tertuju kepadalingkup objek yang luas atau tertuju kepada bermacam macam objek.
Pada perhatian ada dua peristiwa penting yaitu
: selektivitas dan skema antisipasi. Selektivitas mendorong tingkah laku
untuk mengkonsentrasikan diri pada sekumpulan perangsang (suatu objek)
dan tidak mereaksi terhadap semua rangsangan dari luar., jadi ada proses
pemilihan. Sedangkan pada peristiwa skema antisipasi terkandung kesiapan
individu untuk setiap saat menerima dan mereaksi terhadap perangsang,
3.
Hal Hal yang
menarik perhatian
Hal hal yang menarik perhatian dapat dipandang
dari tiga segi, yaitu :
- Segi objek : hal hal yang menarik perhatian yaitu hal hal yang keluar dari konteknya atau hal yang lain dari yang lain lainnya.
- Segi subjek : hal hal yang menarik perhatian adalah hal hal yang sangat bersangkut paut dengan pribadi subjek.
- Segi komunikator : komunikator yang memabawa subjek ke dalam posisi yang sesuai dengan lingkungannya.
Manusia terbiasa memusatkan dirinya pada segala
hal yang dirasa menarik, tapi itu tidak menjamin perhatian itu dapat bermanfaat
atau membuahkan hasil bagi subjek tersebut, karena ada beberapa syarat yang
harus terpenuhi agar suatu perhatian mendapat manfaat. Berikut syarat syarat
agar perhatian mendapat manfaat :
- Inhibisi :yaitu pelarangan atau penyingkiran isi kesadaran yang tidak diperlukan, atau menghalangi masuk kedalam lingkungan bawah sadar.
- Appersepsi : yaitu pengerahan dengan sengaja semua isi kesadaran termasuk tanggapan pengertian dan sebagainya yang telah dimiliki dan bersesuaian dengan objek pengertian.
- Adaptasi : yaitu adanya penyesuaian diri antara subjek dan objek.
4
Hal hal yang
dapat mempengaruhi perhatian :
a.
Pembawaan
Adanya pembawaan tertentu yang berhubungan
dengan objek yang direaksi, maka sedikit atau banyak akan timbul perhatian
terhadap objek tertentu
b.
Latihan dan kebiasaan
Meskipun tidak ada bakat atau pembawaan tentang
suatu bidang, tetapi karena hasil dari pada latihan dan kebiasaan dapat
menyebabkan mudah timbulnya perhatian terhadap bidang tersebut.
c.
Kebutuhan
Adanya
kebutuhan tentang sesuatu memungkinkan timbulnya perhatian terhadap objek
tersebut.
d.
Kewajiban
Didalam kewajiban terkandung tangggung jawab
yang harus dipenuhi orang yang bersangkutan, sehingga mengharuskan subjek untuk
memperhatiakan suatu objek.
e.
Keadaan jasmani
Sehat
atau tidaknya jasmani akan mempengaruhi perhatian kita terhadap suatu objek.
f.
Suasana jiwa
Keadaan batin, perasaan, fantasi, fikiran
dsbsangat memepengaruhi perhatian kita, mungkin dapat membantu atau menghambat
.
g.
Suasana disekitar
Adanya berbagai macam keadan disekitar kita,
seperti kegaduhan, temperatur, sosial ekonomi, keindahan dll dapat
mempengaruhoi perhatian kita.
h.
Kuat tidaknya perangsang dari objek itu sendiri
Berapa kuatnya perangsang yang bersangkuatan
dengan objek perhatian sangat mempengaruhi perhatian kita.
B.
Persepsi
Umumnya
istilah persepsi digunakan dalam bidang psikologi. Secara terminology
sebagaimana dinyatakan Purwodarminto (1990: 759), pengertian persepsi
adalah tanggapan langsung dari suatu serapan atau proses seseorang mengetahui
beberapa hal melalui pengindraan. Sedangkan dalam kamus besar psikologi, persepsi diartikan sebagai suatu proses pengamatan seseorang terhadap
lingkungan dengan menggunakan indra-indra yang dimiliki sehingga ia menjadi
sadar akan segala sesuatu yang ada dilingkungannya.
Menurut Asrori (2009:214) pengertian
persepsi adalah “proses individu dalam menginterprestasikan,
mengorganisasikan dan memberi makna terhadap stimulus yang berasal dari
lingkungan di mana individu itu berada yang merupakan hasil dari proses belajar
dan pengalaman.” Dalam pengertian persepsi tersebut terdapat dua
unsur penting yakni interprestasi dan pengorganisasian. Interprestasi merupakan
upaya pemahaman dari individu terhadap informasi yang diperolehnya. Sedangkan
perorganisasian adalah proses mengelola informasi tertentu agar memiliki makna.
Persepsi merupakan suatu proses yang dipelajari melalui
interaksi dengan lingkungan sekitar. Persepsi sesorang timbul sejak kecil melalui interaksi
dengan manusia lain. Sejalan dengan hal itu, Rahmat (1990:64)
mendefiniskan pengertian persepsi sebagai: “pengalaman tentang objek,
peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi
dan menafsirkan pesan”. Kesamaan pendapat ini terlihat dari makna menyimpulkan
informasi dan menafsirkan pesan yang memiliki keterkaitan dengan proses untuk
memberi arti.
SYARAT
TERJADINYA PERSEPSI.
Menurut Walgito (1989:54) ada tiga syarat
terjadinya persepsi yaitu :
- Adanya objek yang dipersepsi.
- Adanya alat indra atau reseptor.
- Adanya perhatian.
Adanya objek atau peristiwa sosial yang
menimbulkan stimulus, dan stimulus mengenai alat indra (reseptor). Dalam hal
ini objek yang diamati adalah perilaku keterampilan guru dalam penggunaan media
pembelajaran, di sini siswa diminta memberikan suatu persepsi
terhadapnya. Alat indra merupakan alat utama dalam individu mengadakan persepsi
dan merupakan alat untuk menerima stimulus, tetapi harus ada pula syaraf
sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus yang diterima reseptor ke pusat
syaraf yaitu otak sebagai pusat kesadaran. Adanya perhatian dari individu
merupakan langkah pertama dalam mengadakan persepsi. Tanpa perhatian
tidak akan terjadi persepsi. Individu harus mempunyai perhatian pada
objek yang bersangkutan. Bila telah memperhatikannya, selanjutnya individu mempersepsikan
apa yang diterimanya dengan alat indra.
Selanjutnya Walgito (1989:56) menambahkan bahwa persepsi
dipengaruhi banyak faktor diantaranya faktor perhatian dari individu, yang
merupakan aspek psikologis individu dalam mengadakan persepsi.
C.
Tanggapan
1.
Pengertian
tanggapan
Tangapan adalah bentuk lanjutan dari perhatian
dan pengamatan, mekanismenya seseorang memperhatikan suatu hal, kemudian naik
ketahap mengamati dan kemudian efeknya adalah tanggapan terhadap apa yang
diamati. Tanggapan adalah kesan kesan yang dialami subjek setelah perangsang
dalam sebuah pengamatan sudah tidak ada. Singkatnya tanggapan adalah gambaran
ingatan dari pengamatan.
Gambaran gambaran yang dihasilkan dari apa yang
kita alami, tidak semuanya tinggal di alam sadar kita, beberapa akan tertibun
dan kemudian mengendap dialam bawah sadar kita. Pengalaman yang sudah mengendap
dialam bawah sadar kita beberapa bis adihidupkan kembali, dan beberapa tidak
bisa, faktor yang mempengaruhi hal tersebut adalah :
- Kuat atau tidaknya kesan yang diterima, dan gambaran yang terjadi waktu pengamatan berlangsung.
- Jelas tidaknya dan sempurna atau tidaknya pengamatan yang berlangsung
- Keadaan fisik dan psikis saat menerima kesan tersebut.
2.
Jenis jenis
tanggapan
Tanggapan erat hubungannya dengan berfungsinya
ingatan, ketetapan dan kejelasan, serta dipengaruhi oleh ketelitian indra dakam
mengamati dan kekuatan ingatan. Karenanya tanggapan dibedakan menjadi :
a.
Tanggapan reproduksi
Yaitu tanggapan yang dihasilkan dari ingatan
ingatan masa lampau yang berrhasil dihidupkan kembali, tanggapan ini bisa
melibatkan seluruh indra. Kemampuan individu dalam memberikan tanggapan
reproduksi berbeda beda tergantung pada intensitas ingatan yang berhasil ia
hidupkan.
b.
Tanggapan imaginer
Adalah tanggapan yang bersumber dari ingatan
masa lalu tapi telah direkayasa oleh individu itu sendiri, dengan kata lain
individu menghadirkan pengalaman baru yang tidak pernah ada berdasarkan ingatan
yang ada.contohnya orang mencipytakan cerita fiktif dari pengalamannya.
c.
Tanggapan halusinasi
Tanggapan halusinasi sangat dipengaruhi oleh
unsur emosi mimpi. Tanggapan halusinasi ini merupakan gambaran yang tidak
berhubungan dalam dunia nyata tapi diproyeksikan kepada dunia nyata dalam
bentuk gangguan ganguan emosional.
d.
Tanggapan editis
yaitu ingatan mendetail yang dialami seorang
individu, dimana ingatannya itu persis sama dengan peristiwa saat ia melakukan
pengamatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar